Pura Taman Ayun adalah Pura Paibon (Pura Ibu) bagi kerajaan Mengwi yang digunakan untuk memuja roh leluhur raja-raja yang kemudian diwujudkan dengan dibangunnya sebuah gedong Paibon. Dibangun pula meru-meru yang digunakan untuk memuja dan persembahyangan kepada masyarakat kerajaan Mengwi kepada para Dewa untuk memohon kesejahteraan.
Pura Taman Ayun berlokasi di Kecamatan Mengwi, Badung, Bali, sekitar 19km atau 45 menit berkendara dengan mobil dari Denpasar. Taman ini beserta Pura Taman Ayun merupakan peninggalan bersejarah dari kerajaan Mengwi. Dalam bahasa Bali, Taman Ayun artinya taman cantik. Kawasan ini memiliki pemandangan yang indah dari kolam yang mengelilingi kompleks bangunan pura, yang berada di atas lahan seluas 4 hektare.
Sejarah dan Komplek Pura Taman Ayun
Pura Taman Ayun ini dibangun pada tahun 1556 Saka atau tahun 1632 sampai tahun 1634 oleh raja Kerajaan Mengwi I Gusti Agung. Seorang arsitek keturunan Cina dari Banyuwangi bernama Ing Khang Ghoew juga sering disebut I Kaco rekan dari Raja Mengwi ikut membantu dalam pembangunan pura tersebut.
Kompleks Pura menempati lahan seluas 100 x 250 m2, tersusun atas pelataran luar dan tiga pelataran dalam, yang makin ke dalam makin tinggi letaknya. Pelataran luar yang disebut Jaba, terletak di sisi luar kolam. Dari pelataran luar terdapat sebuah jembatan melintasi kolam, menuju ke sebuah pintu gerbang berupa gapura bentar. Di dalamnya terdapat tugu kecil untuk menjaga pintu masuk dan di sebelah kanannya terdapat bangunan luas (wantilan). Wantilan sering diadakan sabungan ayam saat ada upacara. Tugu air mancur yang mengarah ke 9 arah mata angin juga terdapat dalam halaman ini.
Halaman ke dua Pura posisinya lebih tinggi dari halaman pertama, pengunjung harus melewati pintu gerbang. Terdapat bangunan Bale Pengubengan yang dihiasi dengan relief menggambarkan Dewata Nawa Sanga (9 Dewa penjaga arah mata angin).
Halaman terakhir adalah yang tertinggi dan yang paling suci. Pintu gelung yang paling tengah akan dibuka di saat ada upacara, tempat ke luar masuknya arca dan peralatan upacara lainnya. Di kiri dan kanan pintu utama terdapat gerbang yang digunakan untuk keluar masuk dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari di pura tersebut. Di pelataran ini terdapat sejumlah Meru, Candi, Gedong, Padmasana, Padma Rong Telu, dan bangunan-bangunan keagamaan lainnya.
Pura ini telah mengalami beberapa kali perbaikan. Perbaikan secara besar-besaran dilaksanakan tahun 1937. Pada tahun 1949 dilaksanakan perbaikan terhadap kori agung, gapura bentar, dan pembuatan wantilan yang besar. Perbaikan ketiga tahun 1972 dan yang terakhir tahun 1976
Menuju Ke Kawasan Wisata Ini
Untuk menuju Pura Taman Ayun ini termasuk satu perjalanan bagi para wisatawan yang tujuan wisatanya ke Bedugul. Biasanya perjalanannya ke Pura Taman Ayun diantara tujuan ke wisata lain searah seperti Danau Beratan, Pura Ulun Danu Beratan, dan Alas Kedaton.
Perjalanan akan cukup memakan waktu karena jalan menuju Bedugul itu menanjak dan tergantung dari kondisi lalu lintas saat itu.