Taman Ujung Karangasem atau Taman Soekasada Ujung adalah merupakan salah satu lokasi wisata di Kabupaten Karangasem yang mempunyai keunikan dan sejarah yang sangat berarti bagi pemerintah Kabupaten Karangasem. Taman Ujung berjarak 65km ke arah timur dari kota Denpasar atau waktu satu setengah jam dengan kendaraan bermotor. Bila dari Kuta, maka jaraknya sekitar 77km atau 2 jam perjalanan bila menggunakan mobil atau bis.
Taman ini menjadi salah satu lokasi kunjungan wisatawan yang datang ke Bali karena letak Taman Soekasada Ujung berada dekat dengan laut.
Tentang Taman Ujung
Taman ini di bangun oleh Raja Karangasem pada tahun 1919 dan selesai secara keseluruhan pada tahun 1926 Sebelum Indonesia merdeka. Di desain oleh arsitektur Belanda van Den Hentz dan arsitektur dari Cina bernama Loto Ang dan dibantu oleh arsitek dari kerajaan Karangasem. Taman Soekasada Ujung yang dikenal juga dengan nama Istana Air yang berlokasi di Banjar Dinas Ujung Desa Tumbu Kecamatan Karangasem Kabupaten Karangasem Provinsi Bali.
Selain untuk tempat peristirahatan raja, dibangun juga tempat untuk raja Karangasem bersemedi dan juga sebagai tempat untuk menjamu tamu kerajaan Karangasem.
Kehidupan di dunia ini tidak dapat hidup tanpa air. Menurut ajaran Hindu bahwa air digunakan untuk membuat air suci untuk membersihkan Bhuana Agung dan Bhuana Alit. Oleh karena itu Taman Ujung Soekasada terdapat banyak sumber mata air. Kolam di taman ini bersumber baik dari mata air tawar dan air laut. Air laut mempunyai peran penting untuk menarik energi matahari. Selanjutnya energi tersebut di hembuskan melalui angin ke arah daratan untuk membantu kehidupan di darat.
Kolam-Kolam Taman Ujung
Taman ini memiliki 3 buah kolam. Bagian selatan terdapat 1 kolam dengan sebuah bangunan ditengahnya, yaitu Bale Bengong. Sedangkan 2 kolam lainnya berada di bagian selatan. Kolam utara dihubungkan dengan jembatan.
Taman Ujung Karangasem ini juga pernah mengalami kerusakan yang sangat parah. Kerusakan itu terjadi tepatnya pada tahun 1963. Kerusakan tersebut diakibatkan karena bencana letusan Gunung Agung yang dikenal sebagai gunung tertinggi di Pulau Bali.
